Wednesday, February 29, 2012

Anda wanita muda? Apakah anda aman dari osteoporesis?


Anda wanita muda? Apakah anda aman dari osteoporesis?

Menurut statistik sekitar 80% persen penderita osteoporosis adalah wanita, ini juga sudah termasuk wanita muda yang mengalami penghentian siklus menstruasi (amenorrhea). Wanita ini bisa mengalami kerapuhan tulang karena mereka memiliki tingkat estrogen yang lebih rendah. Estrogen adalah suatu hormon yang membantu menyimpan kalsium. Hal ini dapat bertambah parah jika wanita ini memiliki histori diet yang tidak cukup nutrisi terutama kalsium.

Berikut adalah wanita muda yang sangat berpotensi mengalami kerapuhan tulang atau osteoporesis

1. Keturunan Penderita Osteoporesis
Jika ada anggota keluarga yang mengalami osteoporosis, maka berhati-hatilah. Osteoporosis dapat menyerang penderita dengan karakteristik tulang tertentu. Seperti kesamaan perawakan dan bentuk tulang tubuh. Itu artinya jika dalam garis keluarga pasti punya struktur genetik tulang yang sama. Jadi jagalah tulang anda mulai dari sekarang agar tidak diwarisi penyakit itu. Dan ini juga artinya, anda juga telah menjaga anak-anak keturunan anda dari bahaya penyakit ini

2. Kurus dan Mungil
Perawakan kurus dan mungil memiliki bobot tubuh cenderung ringan, padahal tulang akan giat membentuk sel asal ditekan oleh bobot yang berat. Karena posisi tulang menyangga bobot maka tulang akan terangsang untuk membentuk massa pada area tersebut. Terutama pada derah pinggul dan panggul. Jika bobot tubuh ringan maka massa tulang cenderung kurang terbentuk sempurna.

3. Malas Olahraga
Wanita yang malas bergerak atau olahraga akan terhambat proses osteoblasnya. Selain itu kepadatan massa tulang akan berkurang. Semakin banyak gerak dan olahraga maka otot akan memacu tulang untuk membentuk massa.

4. Pola Makan dan Minum yang Buruk
Jangan terlalu banyak mengkonsumsi daging merah dan minuman bersoda, karena keduanya mengandung fosfor yang meangsang pembentukan horman parathyroid, penyebab pelepasan kalsium dari dalam darah.
Minuman berkafein dan beralkohol juga dapat menimbulkan tulang keropos, rapuh dan rusak. Hal ini dipertegas oleh Dr.Robert Heany dan Dr. karen Rafferty dari creighton University Osteoporosis Research Centre di Nebraska yang menemukan hubungan antara minuman berkafein dengan keroposnya tulang. Hasilnya adalah bahwa air seni peminum kafein lebih banyak mengandung kalsium, dan kalsium itu berasal dari proses pembentukan tulang. Selain itu kafein dan alkohol bersifat toksin yang menghambat proses pembentukan massa tulang (osteoblas).

5. Mengkonsumsi Obat Kortikosteroid

Obat ini sering digunakan sebagai anti peradangan pada penyakit asma dan alergi. Jika sering dikonsumsi dalam jumlah tinggi akan mengurangi massa tulang. Sebab, kortikosteroid menghambat proses osteoblas. Konsultasikan ke dokter sebelum anda minum obat jenis ini agar dosisnya tepat dan tidak merugikan tulang.

6. Kurang Kalsium
Jika kalsium tubuh kurang maka tubuh akan mengeluarkan hormon yang akan mengambil kalsium dari bagian tubuh lain, termasuk yang ada di tulang.

Cara Mencegah Osteoporosis
Hilangnya hormon estrogen setelah menopause meningkatkan kemungkinan terkena osteoporosis, gangguan yang menyebabkan tulang menjadi keropos dan rapuh. Cara paling tepat mengatasinya adalah memaksimalkan kepadatan tulang saat masih muda.
Umumnya, orang mulai mengalami kerapuhan dan kelemahan tulang pada umur 30 sampai 35. Idealnya, pencegahan osteoporosis sebaiknya dimulai sejak anak-anak. Tetapi tidak masalah berapapun usia Anda kini, Anda masih dapat membuat pilihan makanan dan gaya hidup berbeda untuk menjaga tulang tetap kuat.

1.     Secara normal orang dewasa perlu makan makanan yang kaya kalsium (1000-1200 mg per hari) untuk mencegah osteoporosis. The National Institutes of Health menganjurkan bahkan lebih banyak kalsium sampai 1.500 mg per hari untuk Anda yang berumur diatas 65 tahun. Makanan yang kaya kalsium adalah susu, yogurt, keju, ikan salmon, dan brokoli. Satu gelas susu mengandung sekitar 300 mg kalsium.

2.     Jika anda mempunyai faktor  resiko osteoporosis, dokter akan memberikan tablet kalsium. Namun kalsium bisa berbahaya pada kondisi tertentu. Karena itu, tanyakan kepada dokter sebelum minum suplemen kalsium dosis tinggi. Suplemen kalsium dianjurkan bagi mereka yang tidak kuat dengan laktosa dan bagi mereka yang tidak rutin mengkonsumsi tiga atau lebih makanan yang mengandung kalsium sehari-hari yang dibutuhkan untuk membantu menyimpan kalsium dalam tulang. kebutuhan ini dapat tercukupi dari minum susu. Vitamin D yang murah dan gratis adalah sinar matahari, karena tubuh membuat vitamin D ketika sinar ultra violet menyentuh kulit.

3.      Rajin-rajinlah anda berjalan kaki, senam atau jogging, olah raga ringan ini sangat bermanfaat untuk menjaga kepadatan tulang.

Wednesday, February 15, 2012

Pertolongan Pertama Pada Patah Tulang

Pertolongan Pertama pada Patah Tulang (Fraktur)

Musibah bisa datang kapan saja, baik itu di sebabkan oleh bencana alam, kecelakaan lalulintas, bahkan sekalipun itu di rumah. Musibah patah tulang bisa saja terjadi, selain luka-luka tentunya. Namun keterbatasan pengetahuan tentang bagaimana menolong korban  patah tulang, membuat kita hanya bisa terdiam karena tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Disaat seperti itu, menunggu datangnya pertolongan dokter bukanlah hal yang bijak karena ada banyak hal yang terjadi (yang mungkin akan memperburuk kondisi si korban) karena tidak segera ditolong. Berikut ini beberapa tindakan yang bisa dilakukan sebagai pertolongan awal untuk menangani korban luka patah tulang :


  1. Kenali ciri awal patah tulang atau fraktur dengan memperhatikan riwayat trauma yang terjadi apakah itu terkena benturan, terjatuh atau tertimpa benda keras yang menjadi alasan kuat korban/pasien mengalami patah tulang. Biasanya, pasien akan mengalami rasa nyeri yang amat sangat dan bengkak hingga terjadinya perubahan bentuk yang kelihatannya tidak wajar (seperti; membengkok atau memuntir). 
  2. Amankan si korban dari bahaya sekitar, jika di jalan, usahakan ada seseorang yang mengatur lalulintas agar si korban aman
  3. Jika ditemukan luka yang terbuka, bersihkan dengan antiseptik dan usahakan untuk menghentikan pendarahan dengan  dibebat atau ditekan dengan perban atau kain bersih.
  4. Lakukan reposisi (pengembalian tulang yang berubah ke posisi semula) namun hal ini tidak boleh dilakukan secara paksa dan sebaiknya hanya dilakukan oleh para ahli atau yang sudah biasa melakukannya.
  5. Pertahankan daerah patah tulang dengan menggunakan bidai/papan spalk dari kedua sisi tulang yang patah untuk menyangga agar posisinya tetap stabil.
Ingatlah untuk segera membawa pasien ke dokter, khususnya dokter orthopedi karena proses penyembuhan patah tulang dipengaruhi oleh faktor usia si penderita, faktor asupan gizi dan jenis tulang yang patah.